blog ini berisi tentang artikel,tips,makalah, dan lain-lain

Wednesday, March 29, 2017

Makalah penggunaan Sinonim,Antonim dan Hiponim



BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahasa adalah aspek penting interaksi manusia. Dengan bahasa, (baik itu bahasa lisan, tulisan maupun isyarat) orang akan melakukan suatu komunikasi dan kontrak sosial. Bahasa juga dipandang sebagai cermin kepribadian seseorang karena bahasa diterjemahkan sebagai refleksi rasa, pikiran dan tingkah laku. Adakalanya seorang yang pandai dan penuh dengan ide-ide cemerlang harus terhenti hanya karena dia tidak bisa menyampaikan idenya dalam bahasa yang baik. Oleh karena itu seluruh ide, usulan, dan semua hasil karya pikiran tidak akan diketahui dan dievaluasi orang lain bila tidak dituangkan dalam bahasa yang baik
Di pandang pentingnya bahasa dalam kehidupan kita maka penulis disini mencoba membahas beberapa istilah dan tatanan bahasa yang sering kita pakai dalam berkomunikasi ataupun yang kita tuangkan lewat sebuah tulisan atau kalimat, seperti sinonim, antonim, kata umum dan kata khusus yang merupakan unsur-unsur penting dalam sebuah bahasa.
1.2 Rumusan Masalah
·         Apa yang dimaksud dengan sinonim,antonim,dan hiponim ?
·         Apa kegunaan sinonim, antonim, dan hiponim dalam kehidupan sehari hari ?
1.3 Tujuan Masalah
·         Untuk mengetahui pengertian dari sinonim, antonim, dan hiponim.
·         Untuk mengetahui  kegunaan sinonim, antonim, dan hiponim dalam kehidupan sehari.

                                                                    BAB II
PEMBAHASAN

2.1  SINONIM
  Secara etimologi kata sinonimi atau disingkat sinonim berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu onoma yang berarti ‘nama’, dan syn yang berarti ‘dengan’. Maka secara harfiah kata sinonimi berarti ‘nama lain untuk benda atau hal yang sama’ (Chaer, 1994 :82). Sementara menurut H.G Tarigan (1993:78) kata sinonim terdiri dari sin (“sama” atau “serupa”) dan akar kata onim ”nama” yang bermakna “sebuah kata yang dikelompokkan dengan kata-kata lain di dalam klasifikasi yang sama berdasarkan makna umum.
Ketidakmungkinan kita menukar sebuah kata dengan kata lain yang bersinonim disebabkan oleh beberapa hal:
1.      Faktor waktu. Misalnya kata hulubalang bersinonim dengan kata komandan.
2.      Faktor tempat atau daerah. Misalnya kata saya dan beta.
3.      Faktor sosial. Misalnya kata aku dan saya.
4.      Faktor bidang kegiatan. Misalnya kata tasawuf, kebatinan, dan mistik adalah tiga buah kata yang bersinonim.
5.      Faktor nuansa makna. Misalnya kata-kata melihat, melirik, melotot, meninjau, dan mengintip, semuanya bersinonim.
Pembagian sinonim dengan mengikuti Palmer dalam T.Fatimah Djajasudarma (1999:40) sebagai berikut :
a.       Perangkat sinonim yang salah satu anggotanya berasal dari bahasa daerah atau bahasa asing dan  yang lainnya, yang terdapat didalam bahasa umum. Misalnya, konde dan sanggul, domisili dan kediaman, khawatir dan gelisah.
b.      Perangkat sinonim yang pemakaiannya bergantung kepada langgam dan laras bahasa. Misalnya,  dara, gadis,  dan  cewek; mati, meninggal,  dan wafat. Pemakaian kosakata langgam dan laras bahasa yang berbeda akan menghasilkan kalimat yang tidak apik (ill-formed). Misalnya, “Cewek yang tinggal di rumah besar itu kemarin wafat”.
c.       Perangkat sinonim yang berbeda makna emotifnya, tetapi makna kognitifnya sama. Misalnya, negarawan dan politikus; ningrat dan feodal.
d.      Perangkat sinonim yang pemakaiannya terbatas pada kata tertentu (keterbatasan kolokasi). Misalnya,  telur busuk, nasi basi, mentega tengik, susu asam, baju apek, busuk, basi, tengik, asam dan apek memiliki makna yang sama, yakni buruk, tetapi tidak dapat saling menggantikan karena dibatasi persandingan yang dilazimkan.
e.       Perangkat sinonim yang maknanya kadang-kadang tumpang-tindih. Misalnya,  bumbu  dan  rempah-rempah;  bimbang, cemas, dan sangsi; nyata dan kongkret.

2.2  ANTONIM
Kata antonim terdiri dari “anti” atau “ant” yang berarti lawan ditambah akar kata “onim” atau “onuma” yang berarti nama; yaitu kata yang mengandung makna yang berkebalikan atau berlawanan dengan kata yang lain.
Contoh:
Kuat             ><        Lemah
Jauh              ><        Dekat
Pintar            ><        Bodoh
Muka            ><        Belakang
Kaya             ><        Miskin


Ragam Antonim
Fromkin & Rodman (1983: 193) serta Heatherington (1980: 139-140) membedakan antonim menjadi lima macam yaitu antonim komplementer, antonim perbandingan (gradable), antonim relasional, antonim resiprokal, dan hiponim.
a.        Antonim Komplementer
Diantara antonim-antonim yang ada terdapat antonim yang berkomplementer, yaitu pasangan yang saling melengkapi. Yang satu tidaklah lengkap atau tidak sempurna bila tidak dibarengi oleh yang satu lagi.
Sebagai contoh, kata hidup berantonim dengan kata mati.

b.      Antonim Gradable (perbandingan)
Suatu antonim dapat disebut sebagai antonim gradable apabila penegatifan suatu kata tidaklah bersinonim dengan kata yang lain. Sebagai contoh, seseorang yang tidak senang tidak perlu atau belum tentu sedih
c.       Antonim Relasional
Antonim yang memperlihatkan kesimetrisan dalam makna anggota pasangannya disebut antonim relasional, karena antara anggota pasangan antonim itu terdapat hubungan yang sangat erat.
 d.      Antonim Resiprokal
Ada pula sejenis antonim yang mengandung pasangan yang berlawanan atau bertentangan dalam makna tetapi juga secara fungsional berhubungan erat; hubungan itu justru hubungan timbal balik.Antonim seperti ini disebut antonim resiprokal. Contoh yang jelas adalah pasangan kata: membeli-menjual.

e.       Hiponim
      Hiponim merupakan suatu kata yang memiliki arti hierarkies (anggota dari kata yang lebih umum),atau yang biasa disebut dengan kata-kata yang terwakili maknanya oleh kata yang lebih umum.
Beberapa Contoh Hiponim :
·         Olah RagaHimponimnya : Basket.Voli,Senam
·         Kendaraan Hiponimnya : motor,mobil,sepeda
·         Film Hiponimnya : Horror, Action, Romantic, Comedy


BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN:
1.      Sinonim adalah kata-kata yang mempunyai denotasi yang sama tetapi berbeda dalam konotasi
2.      Tidak semua kata dalam bahasa Indonesia mempunyai sinonim.
3.      Hubungan makna antara dua buah kata yang bersinonim bersifat dua arah.
6.      Telaah antonim merupakan suatu cara yang efektif untuk meningkatkan perbendaharaan serta keterampilan kosakata.
7.      Ragam antonim:
a.       Antonim Komplementer
b.      Antonim Gradable (perbandingan)
c.       Antonim Relasional
d.      Antonim Resiprokal
e.       Hiponim

Saran       
Harapan kami agar masyarakat dapat memahami dan menerapkan sinonim, antonim, kata umum dan kata khusus dalam aktivitasnya agar bahasa Indonesia lebih terjaga dan lestari.

                                                          Daftar Pustaka         

Monday, March 27, 2017

Logo Jawa Tengah dan Wonogiri dengan artinya,Daftar kabupaten/kota di Jateng dan Kecamatan di Wonogiri



Arti Logo Provinsi Jawa Tengah

Arti Logo Provinsi Jawa Tengah :
* Bentuk Kundi Amarta yang berbentuk dasar segi lima melambangkan dasar falsafah Negara yakni Pancasila.
* Laut bergelombang melambangkan kehidupan masyarakat di Jawa Tengah.
* Candi Borobudur melambangkan daya cipta yang besar tradisi yang baik dan nilai-nilai kebudayaan yang khas dari rakyat Jawa Tengah.
* Gunung Kembar mempunyai arti bersatunya rakyat dan Pemerintah Daerah.
* Perpaduan antara Laut dan Gunung Kembar dengan latar belakangnya yang hijau menggambarkan keadaan alamiah Daerah Jawa Tengah dengan bermacam-macam kekayaan alamnya sebagai kehidupan dan penghidupan Rakyat Jawa Tengah.
* Bambu Runcing melambangkan Kepahlawanan dan Keksatriaan Rakyat Jawa Tengah.
* Bintang bersudut Lima berwarna kuning emas yang disebut juga “Nur Cahaya” melambangkan kepercayaan Ketuhanan Yang Maha Esa dari rakyat Jawa Tengah.
* Padi dan Kapas melambangkan kemakmuran rakyat Jawa Tengah.
* Umbul-umbul Merah Putih melambangkan daerah Jawa Tengah sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
* Perpaduan antara Bintang, Padi dan Kapas melambangkan hari depan rakyat Jawa Tengah menuju ke Masyarakat Adil dan Makmur yang diridloi oleh Tuhan Yang Maha Esa.
* Perpaduan antara Bulir Padi yang berbiji 17, Bambu Runcing yang beruas 8 serta Ranting Kapas yang berdaun 4 dan berbuah 5 merupakan rangkaian angka – angka yang mewujudkan saat yang bersejarah serta keramat “17 Agustus 1945” yang wajib kita agungkan.
Daftar Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Tengah
Secara Administratif, Provinsi Jawa Tengah dibagi menjadi 29 Kabupaten dan 6 Kota.  Berikut ini adalah daftar 25 Kabupaten dan 8 Kota di Provinsi Jawa Tengah beserta Ibukota dan Luas wilayahnya.
No
Kabupaten/Kota
Ibukota
Luas Wilayah
1
Kabupaten Banjarnegara
Banjarnegara
1.023,73 km²
2
Kabupaten Banyumas
Purwokerto
1.335,30 km²
3
Kabupaten Batang
Batang
788,65 km²
4
Kabupaten Blora
Blora
1.804,59 km²
5
Kabupaten Boyolali
Boyolali
1.008,45 km²
6
Kabupaten Brebes
Kota Brebes
1.902,37 km²
7
Kabupaten Cilacap
Cilacap
2.124,47 km²
8
Kabupaten Demak
Demak
900,12 km²
9
Kabupaten Grobogan
Purwodadi
2.013,86 km²
10
Kabupaten Jepara
Jepara
1.059,25 km²
11
Kabupaten Karanganyar
Karanganyar
775,44 km²
12
Kabupaten Kebumen
Kebumen
1.211,74 km²
13
Kabupaten Kendal
Kendal
1.118,13 km²
14
Kabupaten Klaten
Kota Klaten
658,22 km²
15
Kabupaten Kudus
Kudus
425,15 km²
16
Kabupaten Magelang
Kota Mungkid
1.102,93 km²
17
Kabupaten Pati
Pati
1.489,19 km²
18
Kabupaten Pekalongan
Kajen
837,00 km²
19
Kabupaten Pemalang
Kota Pemalang
1.118,03 km²
20
Kabupaten Purbalingga
Purbalingga
677,55 km²
21
Kabupaten Purworejo
Purworejo
1.091,49 km²
22
Kabupaten Rembang
Rembang
887,13 km²
23
Kabupaten Semarang
Ungaran
950,21 km²
24
Kabupaten Sragen
Sragen
941,54 km²
25
Kabupaten Sukoharjo
Sukoharjo
489,12 km²
26
Kabupaten Tegal
Slawi
876,10 km²
27
Kabupaten Temanggung
Temanggung
837,71 km²
28
Kabupaten Wonogiri
Wonogiri
1.793,67 km²
29
Kabupaten Wonosobo
Wonosobo
981,41 km²
30
Kota Magelang
Magelang
16,06 km²
31
Kota Pekalongan
Pekalongan
45,25 km²
32
Kota Salatiga
Salatiga
57,36 km²
33
Kota Semarang
Semarang
373,78 km²
34
Kota Surakarta
Surakarta
46,01 km²
35
Kota Tegal
Tegal
39,68 km²



Logo Kabupaten Wonogiri - Provinsi Jawa Tengah


LOGO KABUPATEN WONOGIRI
 
Bentuk, Isi, Warna dan Arti Lambang Wonogiri
Lambang Daerah berbentuk perisai berwarna kuning emas bertepi hitam, sebagai penonjolan sifat pengayoman dan kebesaran daerah.
Lambang Daerah berisi lukisan segilima sama sisi berwarna merah di sebelah kanan dan putih disebelah kiri dengan tepi hitam, sebagai manifestasi daripada Pancasila, Sang Saka, Kesetiaan terhadap UUD 1945 dan falsafat hidup bangsa Indonesia yang abadi.
I. Di dalam segilima terlukis ditengah dari atas ke bawah, sebagai berikut:
  1. Bintang bersudut 5 berwarna kuning emas, sebagai lambang Ketuhanan Yang Maha Esa.
  2. Rantai berwarna kuning emas, berbentuk lingkaran, sebagai lambang kegotongroyongan yang didasari oleh perikemanusiaan.
  3. Di dalam lingkaran rantai tersebut terlukis perwujudan kondisi daerah sebagai berikut:
    • Gunung Kapur / seribu berwarna putih dengan latar belakang langit berwarna hijau.
    • Hutan berwarna hijau
    • Tanah berwarna coklat
    • Air berwarna biru dengan gelombang putih, sebagai pernyataan bahwa bengawan solo, waduk serbaguna Wonogiri dan Pantai Selatan Penting artinya sepanjang sejarah wonogiri.
  4. Gunungan wayang berwarna kuning emas, sebagai pernyataan bahwa rakyat wonogiri menjunjung tinggi kebudayaan Nasional.
  5. Keris lekuk 5 berwarna hitam dengan pamor kuning emas sebagai lambang semangat kepahlawanan yang dijiwai semangat pancasila.
  6. Ketela Pohon yang berisi 8 buah berwarna coklat sebagai hasil pertanian yang menonjol dan sekaligus sifat agraris dari daerah.

II. Di dalam segilima terlukis sebagai lambang keadilan dan kemakmuran yang dicita-citakan oleh rakyat Wonogiri, sebagai berikut:
  1. Setangkai Kapas terdiri atas 17 kuntum berwarna putih perak dengan selingan daun berwarna hijau, sebelah kanan.
  2. setangkai padi terdiri atas 45 butir berwarna kuning emas.


III. Bidang Lingkaran berwarna Hijau yang dibatasi oleh lukisan kapas dan padi tersebut berarti kesuburan.

IV. Bilangan "Tujuh Belas" pada lukisan setangkai kapas, bilangan "Delapan" pada lukisan ketela Pohon dan bilangan "empat puluh lima" pada lukisan padi mengandung pernyataan, bahwa rakyat wonogiri berpegang teguh pada jiwa proklamasi 17 agustus 1945 tersebut.

V. Di bawah segilima terlukis selendang berwarna merah putih bertepi hitam dan tercantum tulisan sebagai berikut:
  1. Pada bagian atas berwarna merah tercantum tulisan berbunyi " Wonogiri" dengan huruf balok putih.
  2. Pada bagian bawah berwarna putih tercantum tulisan sebagai surya sangkala berbunyi "Sabda Sakti Nugrahaning Praja" dengan huruf balok hitam.

VI. Suryasangkala tersebut mempunyai arti, Sabda : 7, Sakti : 6, Nugrahaning : 9, dan praja : 1, sebagai peringatan di tetapkannya lambang daerah pada tahun 1967.

 

Jumlah Kecamatan di Kabupaten Wonogiri ada 25

Berikut nama nama 25 Kecamatan di Kabupaten Wonogiri Provinsi Jawa Tengah, Indonesia :

  1. Kecamatan Baturetno.
  2. Kecamatan Batuwarno.
  3. Kecamatan Bulukerto.
  4. Kecamatan Eromoko.
  5. Kecamatan Girimarto.
  6. Kecamatan Giritontro.
  7. Kecamatan Giriwoyo.
  8. Kecamatan Jatipurno.
  9. Kecamatan Jatiroto.
  10. Kecamatan Jatisrono.
  11. Kecamatan Karangtengah.
  12. Kecamatan Kismantoro.
  13. Kecamatan Manyaran.
  14. Kecamatan Ngadirojo.
  15. Kecamatan Nguntoronadi.
  16. Kecamatan Paranggupito.
  17. Kecamatan Pracimantoro.
  18. Kecamatan Puhpelem.
  19. Kecamatan Purwantoro.
  20. Kecamatan Selogiri.
  21. Kecamatan Sidoharjo.
  22. Kecamatan Slogohimo.
  23. Kecamatan Tirtomoyo.
  24. Kecamatan Wonogiri adalah Ibu Kota Kabupaten Wonogiri.
  25. Kecamatan Wuryantoro.