BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Bahasa adalah
aspek penting interaksi manusia. Dengan bahasa, (baik itu bahasa lisan, tulisan
maupun isyarat) orang akan melakukan suatu komunikasi dan kontrak sosial.
Bahasa juga dipandang sebagai cermin kepribadian seseorang karena bahasa
diterjemahkan sebagai refleksi rasa, pikiran dan tingkah laku. Adakalanya
seorang yang pandai dan penuh dengan ide-ide cemerlang harus terhenti hanya
karena dia tidak bisa menyampaikan idenya dalam bahasa yang baik. Oleh karena
itu seluruh ide, usulan, dan semua hasil karya pikiran tidak akan diketahui dan
dievaluasi orang lain bila tidak dituangkan dalam bahasa yang baik
Di pandang
pentingnya bahasa dalam kehidupan kita maka penulis disini mencoba membahas
beberapa istilah dan tatanan bahasa yang sering kita pakai dalam berkomunikasi
ataupun yang kita tuangkan lewat sebuah tulisan atau kalimat, seperti sinonim,
antonim, kata umum dan kata khusus yang merupakan unsur-unsur penting dalam
sebuah bahasa.
1.2 Rumusan Masalah
·
Apa yang dimaksud dengan sinonim,antonim,dan hiponim ?
·
Apa kegunaan sinonim, antonim, dan hiponim dalam
kehidupan sehari hari ?
1.3 Tujuan Masalah
·
Untuk mengetahui pengertian dari sinonim, antonim, dan
hiponim.
·
Untuk mengetahui
kegunaan sinonim, antonim, dan hiponim dalam kehidupan sehari.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 SINONIM
Secara etimologi kata
sinonimi atau disingkat sinonim berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu onoma
yang berarti ‘nama’, dan syn yang berarti ‘dengan’. Maka secara harfiah kata sinonimi
berarti ‘nama lain untuk benda atau hal yang sama’ (Chaer, 1994 :82). Sementara
menurut H.G Tarigan (1993:78) kata sinonim terdiri dari sin (“sama” atau
“serupa”) dan akar kata onim ”nama” yang bermakna “sebuah kata yang
dikelompokkan dengan kata-kata lain di dalam klasifikasi yang sama berdasarkan
makna umum.
Ketidakmungkinan kita menukar sebuah
kata dengan kata lain yang bersinonim disebabkan oleh beberapa hal:
1.
Faktor waktu. Misalnya kata hulubalang bersinonim dengan kata komandan.
2.
Faktor tempat atau daerah. Misalnya kata saya dan beta.
3.
Faktor sosial. Misalnya kata aku dan saya.
4.
Faktor bidang kegiatan. Misalnya kata tasawuf, kebatinan, dan mistik adalah
tiga buah kata yang bersinonim.
5.
Faktor nuansa makna. Misalnya kata-kata melihat, melirik, melotot, meninjau,
dan mengintip, semuanya bersinonim.
Pembagian sinonim dengan mengikuti
Palmer dalam T.Fatimah Djajasudarma (1999:40) sebagai berikut :
a.
Perangkat sinonim yang salah satu anggotanya berasal dari bahasa daerah atau
bahasa asing dan yang lainnya, yang terdapat didalam bahasa umum.
Misalnya, konde dan sanggul, domisili dan kediaman, khawatir dan gelisah.
b.
Perangkat sinonim yang pemakaiannya bergantung kepada langgam dan laras bahasa.
Misalnya, dara, gadis, dan cewek; mati, meninggal, dan
wafat. Pemakaian kosakata langgam dan laras bahasa yang berbeda akan
menghasilkan kalimat yang tidak apik (ill-formed). Misalnya, “Cewek yang
tinggal di rumah besar itu kemarin wafat”.
c.
Perangkat sinonim yang berbeda makna emotifnya, tetapi makna kognitifnya sama.
Misalnya, negarawan dan politikus; ningrat dan feodal.
d.
Perangkat sinonim yang pemakaiannya terbatas pada kata tertentu (keterbatasan
kolokasi). Misalnya, telur busuk, nasi basi, mentega tengik, susu asam,
baju apek, busuk, basi, tengik, asam dan apek memiliki makna yang sama, yakni
buruk, tetapi tidak dapat saling menggantikan karena dibatasi persandingan yang
dilazimkan.
e.
Perangkat sinonim yang maknanya kadang-kadang tumpang-tindih. Misalnya,
bumbu dan rempah-rempah; bimbang, cemas, dan sangsi; nyata
dan kongkret.
2.2 ANTONIM
Kata antonim
terdiri dari “anti” atau “ant” yang berarti lawan ditambah akar kata “onim”
atau “onuma” yang berarti nama; yaitu kata yang mengandung makna yang
berkebalikan atau berlawanan dengan kata yang lain.
Contoh:
Kuat
>< Lemah
Jauh
>< Dekat
Pintar
>< Bodoh
Muka
>< Belakang
Kaya
>< Miskin
Ragam
Antonim
Fromkin
& Rodman (1983: 193) serta Heatherington (1980: 139-140) membedakan antonim
menjadi lima macam yaitu antonim komplementer, antonim perbandingan (gradable),
antonim relasional, antonim resiprokal, dan hiponim.
a.
Antonim Komplementer
Diantara antonim-antonim yang ada
terdapat antonim yang berkomplementer, yaitu pasangan yang saling melengkapi.
Yang satu tidaklah lengkap atau tidak sempurna bila tidak dibarengi oleh yang
satu lagi.
Sebagai contoh, kata hidup berantonim dengan
kata mati.
b.
Antonim Gradable (perbandingan)
Suatu
antonim dapat disebut sebagai antonim gradable apabila penegatifan suatu kata
tidaklah bersinonim dengan kata yang lain. Sebagai contoh, seseorang yang tidak
senang tidak perlu atau belum tentu sedih
c.
Antonim Relasional
Antonim yang memperlihatkan
kesimetrisan dalam makna anggota pasangannya disebut antonim relasional,
karena antara anggota pasangan antonim itu terdapat hubungan yang sangat erat.
d. Antonim
Resiprokal
Ada pula sejenis antonim yang
mengandung pasangan yang berlawanan atau bertentangan dalam makna tetapi juga
secara fungsional berhubungan erat; hubungan itu justru hubungan timbal
balik.Antonim seperti ini disebut antonim resiprokal. Contoh yang jelas adalah
pasangan kata: membeli-menjual.
e.
Hiponim
Hiponim
merupakan suatu kata yang memiliki arti hierarkies (anggota dari kata yang
lebih umum),atau yang biasa disebut dengan kata-kata yang terwakili maknanya
oleh kata yang lebih umum.
Beberapa
Contoh Hiponim :
·
Olah
RagaHimponimnya : Basket.Voli,Senam
·
Kendaraan
Hiponimnya : motor,mobil,sepeda
·
Film
Hiponimnya : Horror, Action, Romantic, Comedy
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN:
1.
Sinonim adalah kata-kata yang mempunyai denotasi yang sama tetapi berbeda dalam
konotasi
2.
Tidak semua kata dalam bahasa Indonesia mempunyai sinonim.
3.
Hubungan makna antara dua buah kata yang bersinonim bersifat dua arah.
6.
Telaah antonim merupakan suatu cara yang efektif untuk meningkatkan
perbendaharaan serta keterampilan kosakata.
7.
Ragam antonim:
a.
Antonim Komplementer
b.
Antonim Gradable (perbandingan)
c.
Antonim Relasional
d.
Antonim Resiprokal
e.
Hiponim
Saran
Harapan kami agar masyarakat dapat memahami dan menerapkan sinonim,
antonim, kata umum dan kata khusus dalam aktivitasnya agar bahasa Indonesia
lebih terjaga dan lestari.
Daftar
Pustaka
cie blog saya ada di sni....
ReplyDeletewaduuhh...yg bener gan...y maaf yen gitu he he he.he...
Deleteituh, pustamun.blogspot.com
Deletengapusi....
ReplyDelete