BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Lagu berjudul Kampuang nan Jauh di Mato ini dipopulerkan
oleh Oslan Husein, seorang aktor dan penyanyi di Indonesia yang terkenal
menyanyikan lagu-lagu berbahasa minang. Lagu yang dalam bahasa Indonesianya
yaitu Kampung yang Jauh di Mata ini populer di era tahun 1950an, saat generasi
pertama perantau sesudah kemerdekaan. Ketika
itu para pemuda merantau mencari ilmu dan biasanya pulang kampung pada saat
bulan puasa (ketika itu di bulan puasa sekolah diliburkan). Pada bulan libur
itu hampir setiap hari lagu ini disiarkan oleh RRI (satu-satunya radio ketika
itu). Memang terasa nikmat ketika pulang bersama naik kapal laut dari Tanjung
Periuk ke Teluk Bayur. Di sana perantau bertemu dan melepas rindu dengan orang
tua, sanak saudara, dan teman yang juga pulang.
Lagu ini
telah menjadi khasanah nusantara, karena sudah menjadi lagu rakyat Indonesia,
Bahkan lagu ini dapat dikatakan bukan sebagai lagu yang diperuntukan orang
minang. Tapi apakah makna lagu ini masih relevan dengan zaman sekarang ?
Takana jo
kampuang ? (Rindu dengan Kampung Halaman ?) Mungkin tingkat
kekangenan itu tidak lagi seperti dahulu, karena dunia serasa sudah mengecil
tanpa batas jarak dan waktu. Media transportasi semakin canggih sehingga pulang
kampung pun dapat dihitung dalam beberapa jam saja. Ditambah dengan media
komunikasi yang sedikitnya dapat melepas rasa kangen.
B.
Rumusan Masalah
1. Pengertian
musik tradisional ?
2. Pengertian
lagu tradisional kampuang nan jauh dimato ?
3. Alat
musik apa saja yang mengiringi musik tradisional tersebut ?
4. Apa
makna lagu tersebut ?
5. Fungsi
/ peranan lagu tersebut ?
6. Nilai
estetis lagu tersebut ?
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah penulis mengajak kepada pembaca
semua khususnya generasi muda agar lebih mrngenal,mencintai dan melestarikan
lagu daerah dan kebudayaan indonesia.
BAB II
ISI
A. Pengertian Musik
Tradisional Nusantara
Musik tradisional Nusantara adalah musik yang berkembang di seluruh wilayah kepulauan dan merupakan kebiasaan turun-temurun yang masih dijalankan dalam masyarakat. Musik ini tersebar hampir di seluruh pelosok negeri dan setiap daerah mempunyai ciri khas yang berbeda. Musik Nusantara lahir, tumbuh, dan berkembang di seluruh wilayah Nusantara.
B. Lagu ini
berisi perasaan hati orang Minangkabau yang rindu dengan kampung halamannya.
Seperti kita tahu, orang Minangkabau memiliki kebiasaan merantau ke daerah
lain, dan sekarang kita dapat menemui orang Padang di mana-mana, terutama
terkenal dengan masakan Padangnya yang terkenal, bahkan ke seluruh dunia.
Lirik Aslinya:
Kampuang nan jauh di mato Gunung sangsai bakuliliang Takana jo kawan-kawan nan lamo Sangkek basuliang-suliang
Panduduknyo nan elok Nan suko bagotong royong Kok susah samo-samo diraso Den takana jo kampuang
Takana jo kampuang Induak ayah adiak sadonyo Raso mangimbau-ngimbau den pulang Den takana jo kampuang
Arti dalam Bahasa Indonesia:
Kampung yang jauh di mata
Gunung bukit berkeliling
Saya rindu padamu sahabat-sahabat lama
Seruling bersahut-sahutan
Penduduknya yang elok
Yang suka bergotong royong
Kalau susah samasama dirasa
Saya terkenang pada kampung halaman
Terkenang, pada kampung halaman
Ibu, ayah, adik semua
Terasa memanggil-manggil saya pulang
Saya terkenang pada kampung halaman
Kampuang nan jauh di mato Gunung sangsai bakuliliang Takana jo kawan-kawan nan lamo Sangkek basuliang-suliang
Panduduknyo nan elok Nan suko bagotong royong Kok susah samo-samo diraso Den takana jo kampuang
Takana jo kampuang Induak ayah adiak sadonyo Raso mangimbau-ngimbau den pulang Den takana jo kampuang
Arti dalam Bahasa Indonesia:
Kampung yang jauh di mata
Gunung bukit berkeliling
Saya rindu padamu sahabat-sahabat lama
Seruling bersahut-sahutan
Penduduknya yang elok
Yang suka bergotong royong
Kalau susah samasama dirasa
Saya terkenang pada kampung halaman
Terkenang, pada kampung halaman
Ibu, ayah, adik semua
Terasa memanggil-manggil saya pulang
Saya terkenang pada kampung halaman
C. Diiringi
oleh alat musik tiup (saluang, bansi, serunai, puput batang padi, puput tanduk
dan suliang), alat musik perkusi (gendang dol/gendang besar, ketipung, rebana,
gandang sedang, talempong, dan gong/canang
D. Makna dari lagu ini
adalah seseorang yang sedang rindu kepada kampung halamannya. Selain itu,
sesorang tersebut juga rindu kepada ibu, ayah, dan adiknya.
E. Fungsi / Peranan lagu ini adalah sebagai pengobat rasa rindu akan
kanpung halaman bagai para perantuan.
F. Lagu ini telah menjadi khasanah nusantara, karena
sudah menjadi lagu rakyat Indonesia, Bahkan lagu ini dapat dikatakan bukan sebagai
lagu yang diperuntukan orang minang. Karena hampir semua orang indonesia yang
hidup di kampung merantau ke kota, sehingga mereka akan rindu kampung halaman
setiap mendengar kagu ini.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa Kampuang
Nan Jauh di mato merupakan lagu daerah Sumatra Barat.Lagu ini sarat pesan moral
tentang kerinduan seorang perantau akan kampung halamannya.
B.
SARAN
Kita sebagai generasi muda harus bisa melestarikan
lagu dan budaya daerah,agar nantinya tidak punah dan generasi penerus
selanjutnya bisa mengenal lagu dan budaya daerah di Indonesia
No comments:
Post a Comment